LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA GERAK HARMONIS AYUNAN SEDERHANA
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIKA
GERAK
HARMONIS
AYUNAN
SEDERHANA
Disusun oleh :
HARTINA
XI IPA
MAN MAMUJU
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT. bahwa kami telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran fisika
dengan membuat laporan praktikum tentang gerak ayunan sederhana yang telah kami lakukan.
Dalam
penyusunan tugas atau laporan ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan dan bimbingan bapak guru, sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Semoga
laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amiin.
Yogyakarta, 21
November 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ..........
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... ..........
A. Latar Belakang ..................................................................................................... ..........
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... ..........
C. Tujuan ................................................................................................................. ..........
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... ..........
A. Dasar Teori ........................................................................................................... ..........
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... ..........
A. Alat dan Bahan .................................................................................................... ..........
B. Cara Kerja ............................................................................................................ ..........
C. Jadwal Peneltian .................................................................................................. ..........
BAB IV
PEMBAHASAN ...................................................................................... ..........
A. Hasil Pengamatan ................................................................................................ ..........
B. Pembahasan .......................................................................................................... ..........
BAB V PENUTUP ................................................................................................. ..........
A.Kesimpulan ........................................................................................................... ..........
B.Kritik dan
Saran .................................................................................................... ..........
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ..........
LAMPIRAN ............................................................................................................ ..........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti
gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakansetiap hari
sampai pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah
permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas
dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita dapat menghitung perioda
yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu getaran lengkap
dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.
Pada percobaan ini, ayunan yang
dipergunakan adalah ayunan yang dibuat sedemikian rupa dengan bebannya adalah
bandul fisis.
Pada dasarnya
percobaan dengan bandul ini tadak terlepas dari getaran, dimana pengertian
getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia melalui titik
kesetimbangan. Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks.
Getaran yang dibahasntentang bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu
suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik sembarangan selalu
mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding dengan jarak
titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut.
B. Rumusan
Masalah
Bagaimana
mencari nilai percepatan gravitasi bumi di suatu tempat dengan menggunakan bandul dan apakah
nilai tersebut sesuai dengan nilai konstanta percepatan gravitasi bumi (g = 9.8
m/s2) atau tidak
?
C. Tujuan
Berdasarkan
permasalahan yang ada, maka tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati
perioda osilasi bandul dan kemudian menentukan besar percepatan gravitasi bumi
di suatu tempat,Menentukan
hubungan antara waktu getardan panjang ayunan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu
yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka
disebut juga sebagai gerak harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan
gerak periodik pada lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak
osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis
sederhana. Banyak jenis gerak lain (osilasi dawai, roda keseimbangan arloji, atom
dalam molekul, dan sebagainya) yang mirip dengan jenis gerakan ini, sehingga
pada kesempatan ini kita akan membahasnya secara mendetail.
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang
bergetar terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita
memainkan gitar, senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita
menghentikan petikan. Demikian juga bandul yang berhenti berayun jika tidak
digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya
gesekan menyebabkan benda-benda tersebut berhenti berosilasi. Jenis getaran
seperti ini disebut getaran harmonik teredam. Walaupun kita tidak dapat
menghindari gesekan, kita dapat meniadakan efek redaman dengan menambahkan
energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali energi yang hilang
akibat gesekan, salah satu contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita
pakai. Pada kesempatan ini kita hanya membahas gerak harmonik sederhana secara
mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang
menyerupai sistem ini.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya,
termasuk makhluk hidup,
dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda
yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya,
termasuk satelit buatan manusia.
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa
gaya gravitasi timbul karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.
Hukum
gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris
dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding
lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik
tersebut.
F adalah besar dari gaya
gravitasi antara kedua massa titik tersebut
m1 adalah besar massa titik pertama
m2 adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua
massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi
Dalam sistem
internasional,
F diukur dalam newton (N), m1 dan m2 dalam kilograms (kg), r dalam meter (m), dsn konstanta G kira-kira sama
dengan 6,67 × 10−11 N m2 kg−2.
Dari
persamaan ini dapat diturunkan persamaan untuk menghitung Berat. Berat suatu benda adalah hasil kali massa benda tersebut
denganpercepatan gravitasi bumi. Persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: W = mg. W adalah
gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g adalah
percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu tempat ke
tempat lain.
GERAK
HARMONIS SEDERHANA
Gerak
harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
getaran benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana. Kita akan
mempelajarinya satu persatu. Gerak Harmonis Sederhana pada Ayunan
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan
gaya maka benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik
A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A.
Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban
pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Besaran
fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada ayunan sederhana
Periode
(T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana
memiliki periode alias waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran
secara lengkap. Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai
bergerak dari titik di mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik
tersebut.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu
ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A.
Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah
C-B-A-B-C.
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
A.
Alat
dan Bahan
1. Beban 50 gram dan 100 gram
2. Benang 120 cm
3. Mistar
panjang
4. Stopwatch
5. Kertas
Grafik
6. Statip
B.
Langkah
Kerja
1. Gantungkan
tali sepanjang 120 cm pada statip
Ayunkan
beben dengan simpangan 5 cm, tentukan waktu untuk 20 getaran. Catat dan masukkan
ke dalam table data, pada lembar data yang telah tersedia. Ambil massa beban 50
gr
2. Ulangi
langkah no.1 dengan mengubah panjang tali 110 cm, 100 cm, 90 cm, dan 80 cm.
catat pula hasilnya ke dalam data pada lembaran data Anda
3. Ulangi langkah
no.1 dan no.2 dengan mengubah massa beban menjadi 100 gr.
4. Jika titik
O adalah titik keseimbangan ayunan dan titik P adalah simpangan terjauh beban,
maka perhitungan 1 getaran adalah diawali dari P melalui O ketitik yang lain Q
(misalnya) kembali
melalui O dan berakhir di titik P lagi )lihat gambar diatas).
5. Tebtukan
periode untuk masing-masing ayunan
6. Tentukan
pula harga T² dan 1/T²
7. Tentukan
harga percepatan grafitasi g dengan rumus :
T² = 4
mg
Hari,Tanggal
|
Kegiatan
|
Selasa, 15 November 2011
|
Melakukan
penelitian atau praktikum
|
16 – 17 November 2011
|
Membuat
laporan
|
Selasa, 22 November 2011
|
Pengumpulan
laporan
|
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Massa beban = 50 gr, jumlah getaran
= 10 x ayunan
No.
|
Panjang
Tali (cm)
|
Waktu
untuk 10 ayunan (detik)
|
Periode
(T)
|
T2
|
1/T2
|
g
(cms2)
|
1.
|
120
|
22
|
2,2
|
4,84
|
1 /4,84
|
9,77
|
2.
|
110
|
21
|
2,1
|
4,41
|
1 /4,41
|
9,83
|
3.
|
100
|
20
|
2,0
|
4,0
|
1 /4
|
9,85
|
4.
|
90
|
19
|
1,9
|
3,61
|
1 /3,61
|
9,75
|
5.
|
80
|
18
|
1,8
|
3,24
|
1 /3,24
|
9,73
|
Massa beban = 100
gr, jumlah getaran = 10 x ayunan
No.
|
Panjang tali (cm)
|
Waktu
untuk 10 ayunan (detik)
|
Periode
(T)
|
T2
|
1/T2
|
g
(m/s2)
|
1.
|
120
|
22
|
2,2
|
4,84
|
1 /4,84
|
9,77
|
2.
|
110
|
21
|
2,1
|
4,41
|
1 /4,41
|
9,83
|
3.
|
100
|
20
|
2,0
|
4,0
|
1 /4
|
9,85
|
4.
|
90
|
19
|
1,9
|
3,61
|
1 /3,61
|
9,75
|
5.
|
80
|
18
|
1,8
|
3,24
|
1 /3,24
|
9,73
|
B. Pembahasan
Dari percobaan yang telah dilakukan
mendapatkan hasil Percepatan gravitasi pada percobaan pertama dengan mengganti
panjang tali menghasilkan lima hasil seperti yang terdapat dalam tabel di atas
dan hasil tersebut sangatlah tidak meyimpang terlalu jauh dari percepatan
gravitasi yang sudah diputuskan 9,8 karena setelah saya rata rata hasilnya 9,9
yaitu mendekati rumus yang sudah ditentukan Dari data yang kami peroleh dan
dihitung dengan menggunkan rumus
Dari
hasil seperti pada tabel menunjukkan bahwa semakin panjang tali maka semakin
besar pula periode tersebut. Sedangkan perubahan massa benda tidak dialami
dengan bertambahnya periode bahkan bertambahnya massa periode selalu tetap
sama.
1. Pada panjang tali 120 cm diperoleh periode 2.2 s dengan
percepatan gravitasi 9.76 m/s²
g= T
=
g= 1.2 =
= 1.2 x 8.14 = 2.2
= 9.76 cm/s²
2. Pada panjang tali 110 cm diperoleh periode 2.1 s dengan
percepatan gravitasi 9.83 m/s²
g= T
=
g= 1.1 =
= 1.1 x 8.94 = 2.1
= 9.83 cm/s²
3. Pada panjang tali 100 cm diperoleh periode 2.0 s dengan
percepatan gravitasi 9.85 m/s²
g= T
=
g= 1.0 =
= 1.0 x 9.85 = 2.0
= 9.85 cm/s²
4. Pada panjang tali 90 cm diperoleh periode 1.9 s dengan
percepatan gravitasi 9.80 m/s²
g= T
=
g= 0.9 =
= 0.9 x 10.89 = 1.9
= 9.80 cm/s²
5. Pada panjang tali 80 cm diperoleh periode 1.8 s dengan
percepatan gravitasi 9.73 m/s²
g= T
=
g= 0.8 =
= 0.8 x 12.17 = 1.8
= 9.73 m/s²
Hasil percepatan gravitasi yang di
peroleh tidak berbeda jauh dari percepatan gravitasi yang sudah diputuskan 9,8
m/s² karena setelah di rata-rata
hasilnya 9.79 m/s² yaitu mendekati rumus yang sudah ditentukan.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan dua percobaan,
didapatkan dua kesimpulan mengenai pengaruh massa benda dan panjang tali
terhadap besarnya periode (T), yaitu sebagai berikut :
1.
Pada percobaan pertama diperoleh
kesimpulan mengenai hubungan antara massa benda dengan besarnya periode.
Percobaan ini dilakukan dalam 5 tahap dengan menggunakan massa yang sama yaitu
50 gr dengan panjang tali yang berbeda
sebanyak 5 variasi beban disetiap tahapnya yaitu 120 cm, 110 cm, 100 cm, 90 cm
dan 80 cm. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode pada tiap
tahapnya. Ternyata besarnya periode pada semua beban yang bervariasi tersebut
relatif sama besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa benda tidak mempengaruhi besarnya periode.
2.
Pada percobaan kedua diperoleh
kesimpulan mengenai hubungan antara panjang tali dengan besarnya
periode. Percobaan ini juga dilakukan dalam 5 tahap dengan menggunakan massa
benda yang sama besar yaitu 100 gr dengan panjang tali yang berbeda sebanyak 5
variasi panjang disetiap tahapnya yaitu 120 cm, 110 cm, 100 cm, 90 cm dan 80
cm. Dari hasil percobaan tersebut diperoleh besar periode ditiap tahapnya.
Ternyata besarnya periode pada semua panjang tali yang bervariasi tersebut
berbeda-beda, semakin panjang tali, semakin besar periodenya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwapanj ang t ali me mpengaruhi besarnya periode.
Kedua percobaan diatas juga didukung dengan tingkat
ketelitian yang tinggi yang berkisar antara 100% yang sesuai dengan hasil
analisis data sehingga dapat menjamin bahwa data hasil pengamatan tidak terjadi
kesalahan dalam penghitungannya.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan tersebut
harus teliti dan cermat dalam mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi. Karena akan mempengaruhi
periode yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi kesalahan maka
akan berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasinya.
0 komentar:
Posting Komentar