MAKALAH PKN
masyarakat madani
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK III
ANGGOTA
:
HARTINa
DIAN NURAINI
NOVITA SARI J.
nurfitri ekawati
jumiah
ridwan
MAN MAMUJU
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb.
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini. Karena
hanya dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas dengan judul MASYARAKAT MADANI. Tidak lupa saya ucapkan terima
kasih atas dukungan atas semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Saya berharap
makalah ini dapat digunakan sebagai
referensi untuk menyusun makalah serupa pada masa yang akan datang. Selain itu
saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan dapat
berguna bagi siapapun yang membacanya. Saya menyadari bahwa tidak ada satu hal
pun di dunia ini yang memiliki kesempurnaan, begitu juga dengan makalah ini.
Saya sangat mengharapkan partisipasi ibu dan teman-teman dalam bentuk kritik
dan saran yang konstruktif guna menyempurnakan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Mamuju, September 2011
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA
PENGANTAR................................................................................................................................................i
DAFTAR
ISI..............................................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN…………..................................................................……………………..…………………....……1
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………..............................................................................…….2
A. Pengertian
masyarakat madani..........................................................................................................2
B. Karakteristik
masyarakat madani.....................................................................................................5
BAB III
PENUTUP…………………………………………………….........................................................................................6
A.
Kesimpulan………………………............................................................................................................…..6
B.
Saran………………………........................................................................................………………………….
6
DAFTA
KEPUSTAKAAN…………………………………………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN
Assalamu'alaikum Wr wb. selamat pagi
semuanya, yah karena tugas dari ibu guru untuk membuat makalah mengenai Masyarakat
Madani, sehingga
tadi malam saya lembur dan alhamdulillah selesai, apa sih masyarakat madani? apa sih ciri-cirinya? dan lain sebagainya akan saya bahas dalam
makalah ini. jadi baca dengan baik ya?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat Madani ( Civic
Society )
Civic
society diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil
atau masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah, yaitu sebuah
kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah”
yang berarti peradaban. Oleh karena itu masyarakat madani berarti masyarakat
yang beradap.
Masyarakat
madani adalah
sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis,
masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat
ikan dengan air, bab ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya
dikenal dengna istilah masyarakat sipil (civil society), pengertiannya,
ciri-cirinya, sejaraha pemikiran, karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat
dan di Indonesia serta unsur-unsur di dalamnya
Di
bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, masyarakat madani adalah masyarakat yang menjunjung tinggi
norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab,
iman dan ilmu.
2. Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani
adalah suatu lingkup interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan
model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga,
asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk lingkungan
komunikasi antar warga masyarakat.
3. Menurut Nurcholis Madjid,
masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat Islam yang
pernah dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat
berperadaban dengan ciri antara lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai
prestasi, keterbukaan, toleransi dan musyawarah.
4. Menurut Ernest Gellner, Civil
Society (CS) atau Masyarakat Madani (MM)merujuk pada mayarakat yang terdiri
atas berbagai institusi non pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat
mengimbangi Negara.
5. Menurut Cohen dan Arato,
CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi sosial diantara wilayah ekonomi,
politik dan Negara yang didalamnya mencakup semua kelompok-kelompok sosial
yang bekerjasama membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga resmi,
menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public
good).
6. Menurut Muhammad AS Hikam, CS
atau MM adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan
bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating),
keswadayaan (self-supporing),dan kemandirian yang tinggi berhadapan
dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan nilai-nilai hukum yang
diikuti oleh warganya.
7. Menurut M. Ryaas Rasyid, CS
atau MM adalah suatu gagasan masyarakat yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai
jaringan-jaringan yang produktif dari kelompok-kelompok sosial yang mandiri,
perkumpulan-perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan
negara.
8. Menurut kelompok kami, CS atau MM adalah suatu konsep sosial
kemasyarakatan yang mandiri dan independent dimana elemen-elemen pendukungnya
memiliki kemampuan (capability) untuk merumuskan dan berperan aktif
dalam menjalankan suatu tujuan bersama diluar konteks pemerintahan dan
kenegaraan yang baku.
B.
Karakteristik Masyarakat Madani
Ciri-ciri masyarakat madani
berdasarkan definisi di atas antara lain :
a. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan
hukum yang ditopang oleh iman dan teknologi.
b. Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).
c. Mengedepankan kesederajatan dan
transparasi ( keterbukaan ).
d. Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
e. Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :
1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2) Pers yang bebas
3) Supremasi hokum
4) Perguruan Tinggi
5) Partai politik
f. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
g. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
h. Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan
yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara hak
dan kewajiban setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
i.
Partisipasi
social
Partisipasi
sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang baik bagi
terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi
apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.
j.
Supermasi hokum
Penghargaan
terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan, keadilan harus
diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh
kebenaran di atas hukum.
Prof. Dr. M. A.S. Hikan menjelaskan ciri-ciri pokok
masyarakat madani di Indonesia antara lain :
a. Kesukarelaan
b. Keswasembadaan
c. Kemandirian yang tinggi terhadap
negara.
d. Keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Masyarakat madani merupakan sistem
sosial yang subur berdasarkan prinsip-prinsip moral yang menjamin kesimbangan
antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat, inisiatif dari individu
dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang
berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.
2. Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik
masyarakat madani, diantaranya wilayah publik yang bebas, demokrasi, toleransi,
kemajemukan dan keadilan sosial.
3. Strategi membangun masyarakat madani di indonesia dapat
dilakukan dengan integrasi nasional dan politik, reformasi sistem politik
demokrasi, pendidikan dan penyadaran politik.
4. Masyarakat sipil mengejewantah dalam
berbagai wadah sosial politik di masyarakat, seperti organisasi keagamaan,
organisasi profesi, organisasi komunitas, media dan lembaga pendidikan.
B. SARAN
Demikianlah pembahasan tentang masyarakat madani yang dapat
kami paparkan, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya,
semoga para pembaca, pendengar dan guru pembimbing dapat memberikan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, demi kesempurnaan penyusunan makalah
berikutnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ubaedillah,
Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan, ICCE UIN, Syarif Hidayatullah, Jakarta
: 2008
Retno Lisyarti, Setiadi, Pendidikan
Kewarganegaraan, Erlangga : PT. Gelora Aksara Pratama. 2008
0 komentar:
Posting Komentar