?Belajar dari kelima jari tangan??
"Sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi
orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau
Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka""
Pelajaran ini ALLAH Berikan melalui salah seorang ustadz
dalam suatu daerah….
Coba lihat kedua tangan kita. Bersyukurlah ketika kita masih
memilikinya. Coba lihat kelima jari di masing-masing tangan kita. Bersyukurlah
ketika kita masih memilikinya.
Tahukah sahabat, ternyata kelima jari itu mengandung banyak
hikmah yang bisa menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga.
Jempol atau ibu jari, mewakili POTENSI. Biasanya kita
mengacungkan jempol sebagai tanda untuk menilai suatu kelebihan, kebaikan,
kecakapan, atau hal lain yang dianggap pantas ‘diacungi jempol’. Ibu jari ini
mengingatkan kita betapa pentingnya mengembangkan potensi di dalam diri kita.
Teruslah memperbaiki dan mengembangkan diri sehingga kita memiliki potensi yang
bermanfaat bagi umat dan pantas ‘diacungi jempol’.
Jari telunjuk, mewakili ARAH. Biasanya kita menggunakan
telunjuk untuk menunjukkan suatu arah. Begitupun dalam hidup kita, telunjuk
mengingatkan kita untuk selalu memiliki arah, visi, tujuan yang ingin kita
capai. Tentukan tujuan hidup kita. Visualisasikan mimpi yang ingin kita gapai
dengan jelas. Fokuslah pada arah atau tujuan hidup kita.
Jari tengah, mewakili KESEIMBANGAN. Jari tengah ini merupakan
jari yang berada di tengah dan memiliki tugas untuk menyeimbangkan kedua jari
yang berada di sebelah kanan dan kirinya. Jari tengah mengingatkan kita untuk
selalu menjaga keseimbangan dalam hidup. Keseimbangan antara jasad, akal, dan
ruh. Keseimbangan antara makanan, minuman, dan udara. Keseimbangan antara tugas
kita sebagai abid dan sebagai khalifah. Keseimbangan antara belajar dan
beramal. Keseimbangan antara takut dan harap. Keseimbangan antara dunia dan
akhirat.
Jari manis, mewakili RELASI. Entah darimana asalnya mengapa
jari ini disebut jari manis. Mungkin karena jari ini menjadi salah satu bagian
tubuh yang digunakan untuk memasangkan simbol sebuah relasi, seperti
pernikahan. Jari manis mengingatkan kita untuk selalu menjaga silaturahim
dengan orang-orang di sekitar kita. Perbanyaklah silaturahim, jagalah
silaturahim, sambunglah kembali silaturahim.
Jari kelingking, mewakili KEHATI-HATIAN. Mungkin karena jari
ini berukuran paling kecil di antara keempat jari lain, maka jari ini terkadang
sering diabaikan. Padahal tidak ada hal sekecil apapun yang sia-sia. Jari
kelingking mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati terhadap sesuatu yang
kita anggap remeh. Bisa jadi hal yang kecil menjadi suatu masalah yang besar
bila kita kurang hati-hati dalam bersikap. Bukankah taqwa itu seperti berjalan
di atas jalan berduri. Berhati-hatilah dalam melangkah…
Subhanallah banyak sinergitas yang bisa kita dapat ketika
kelima jari ini kita gabungkan. Coba gabungkan kelima jari kita. Kepalkan di
udara lalu berteriaklah, SEMANGAT !!!
Ya RABB, sungguh Engkau tidak Menciptakan ini dengan sia-sia…
0 komentar:
Posting Komentar