DEFINISI HERBA
Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.
TUJUAN PENGGUNAAN HERBA:
untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.
TAHAPAN KERJA HERBA, SEBAGAI BERIKUT:
1. REALEASE (mengeluarkan):dalam proses ini segala racun/toksid dalam tubuh di keluarkan (detoksifikasi).
2. RELAX (mengistirahatkan):peringkat ini tubuh diletakan dalam keadaan yang stabil dimana keadaan suhu, alkali (basa), dan acid (asam) berada dalam tahap yang paling baik,agar dapat membantu berfungsinya sistem imunitas.
3. REGENERATION (menggantikan dengan yang baru): sel-sel yang mati/rusak di ganti dengan yang baru, dimana herba dengan antioksidannya dapat bertindak sebagai antiaging dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif.
4. REFUNCTION (mengembalaikan fungsi): setelah proses di atas berjalan sempurna, maka organ – organ akan berfungsi normal kembali, sebagaimana Allah ciptakan.
SIFAT PENGGUNAAN HERBA :
1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak.
3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari
4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.
Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah:
-> Mind set kita terhadap herbal
-> Stress
-> Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB)
-> Asupan air yang kurang
-> Terlalu banyak ledir (mucusa)
-> Keadaan tubuh terlalu asam/acid
-> Tidak rutin mengkonsumsinya
-> Dosis yang tidak mencukupi
KEUTAMAAN TERAPI MENGGUNAKAN OBAT HERBAL:
~>Herba merupakan zat yang mengandung bahan nutrisi yang seimbang yang tersedia secara alamiah.
~>Herba bersifat mengandung bahan antidot (anti racun) bagi tubuh.
~>Herba kaya akan mineral terutama mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
~>Herba bertindak sebagai katalis (yang mempercepat-kan reaksi) dalam kebanyakan kasus penyembuhan.
~>Herba menyediakan satu medium membantu membina (generate) vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
BAGAIMANA PROSES KERJA HERBA ?
-> Herba - membantu mengaktifkan proses asimilasi dan metabolisma di dalam tubuh
-> Seterusnya tubuh berupaya menggunakan vitamin yang hadir di dalam makanan
-> Pengambilan herba akan menghasilkan dampak yang optimal sekiranya diambil bersama diet makanan alamiah yang sehat.
Sejarah
Penggunaan Tanaman Obat-Obatan
Penggunaan tanamana sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.
Penggunaan tanamana sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica.
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman
sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi
penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII
seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat
tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica.
Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot
Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun
1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari
Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.
Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan
semakin berkembang.
Prinsip Herbalogi
Menggunakan bahan yang bersifat alami, tidak menggunakan bahan-bahan sintetis. Herba terbaik adalah herba yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun dan termasuk herba-herba yang tumbuh disekitar kita. Rasulullah pernah bersabda tidaklah suatu penyakit diturunkan melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya.
Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal dan memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi nya :
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An Nahl [16] : 11)
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS.’Abasa [80]:24)
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS.’Abasa [80]: 27 - 32)
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Al Baqarah [2]: 168-169)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah [2] : 208)
Hadist
“Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu, berbekam, dan kay dengan api. Dan aku melarang umatku dari kay.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka (berobatlah kamu sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
Dari Jabir berkata, “Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apa bila obat yang dengan penyakitnya maka ia sembuh dengan izin Allah.” (H.R. Muslim)
Definisi Herba
Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.
Definisi Herbalis
Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (sklill) dalam bidang pengobatan (terapi) dengan menggunakan herba-herba alami.
Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.
Tahapan kerja herba, yaitu sebagai berikut :
1. Release (mengeluarkan):dalam proses ini segala racun/toksid dalam tubuh di keluarkan (detoksifikasi).
2. Relax (mengistirahatkan):peringkat ini tubuh diletakan dalam keadaan yang stabil dimana keadaan suhu, alkali (basa), dan acid (asam) berada dalam tahap yang paling baik,agar dapat membantu berfungsinya sistem imunitas.
3. Regeneration (menggantikan dengan yang baru): sel-sel yang mati/rusak di ganti dengan yang baru, dimana herba dengan antioksidannya dapat bertindak sebagai antiaging dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif.
4. Refunction (mengembalaikan fungsi): setelah proses di atas berjalan sempurna, maka organ – organ akan berfungsi normal kembali, sebagaimana Allah ciptakan.
Sifat Penggunaan Herba :
1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak.
3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari
4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.
Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah:
• Mind set kita terhadap herbal
• Stress
• Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB)
• Asupan air yang kurang
• Terlalu banyak ledir (mucusa)
• Keadaan tubuh terlalu asam/acid
• Tidak rutin mengkonsumsinya
• Dosis yang tidak mencukupi
HUKUM PENGOBATAN
1. Kaedah Pengimbangan, Misalnya : Panas / Kering diberi herba Sejuk / Basah.
2. Kaedah Persamaan. (tambahan herba diuretik) Contoh panas diberikan herba panas dan disinergi dengan herba diuretik seperti Pegagan-Kumis Kucing/Alang-alang.
Klasifikasi Herba Berdasarkan Teori Ibnu Sina
• Panas / Lembab (Pahit)
• Panas / Kering (Aromatik)
• Sejuk / Lembab (Manis)
• Sejuk / Kering (Kelat)
Dari keempat klasifikasi diatas, Ibnu Sina membagi sifat asal penyakit dan sifat asal herbal menjadi 4 bagian :
1. Panas - Kering : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat aromatik.
2. Dingin - Kering : untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat kelat.
3. Dingin - Basah : untuk penyakit-penyakit yang bersifat radang dan ginjal. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba yang bersifat dingin.
4. Panas - Basah : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan unsur angin seperti usus, hati, limpa dan lain-lain. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat pahit.
Proses penentuan sifat asal penyakit dan sifat asal herbal berdasarkan pada diagnosa pada pasien. Diagnosa yang dilakukan dengan mendengar denyut nadi dan melihat lidah pasien. Ada berbagai macam cara mendengar denyut nadi pasien, namun cara yang paling sederhana adalah dengan mendengar cepat atau lambatnya denyut nadi pasien.
Teknik Melakukan Diagnosa Pasien
• Duduk dengan tenang di hadapan pesakit
• Berhadapan
• Tangan kanan memegang tangan kanan (perabaan Nadi)
• Tentukan Nadi - Kuat / Lemah (Panas/Dingin)
• Analisis Lidah = Kering / Lembab
• Terapi Herba Guna Hukum Pengobatan.
Penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara diagonal dari sifat asal penyakit. Misalnya sifat panas-kering berlawanan dengan sifat basah-dingin, maka herbal yang digunakan untuk penyakit-penyakit yang berasal dari sifat panas-kering seharusnya berasal dari unsur basah-dingin. Kalaupun tidak ada maka kita bisa menggunakan kombinasi obat-obatan yang berasal dari unsur panas-basah dan kering dingin.
Namun apabila didapati pasien mengalami pembusukan dengan ciri ada timbul bau dan lendir yang keluar atau terjadi pula pembengkakan dari diagnosa awal maka penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara menyampng dari sifat asal penyakit.
HERBA PANAS (AROMATIK) => UNSUR API
Herba Aromatik/Panas (unsur api): Berhubungan dengan masalah angin, bahan penenang dan pemberi tenaga. Herba aromatik memiliki ciri memiliki minyak atsiri dan wangi-wangian yang khas. Organ yang berpengaruh : Jantung & Paru-paru. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat hidung.
Contoh herba aromatik:
• Kembang Lawang / Teja Lawang (ileum verum)
• Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)
• Lada putih (Piperis albae Fructus)
• Kayu Manis (Cinnamomum burmani (nees) Bl.)
• Kayu Putih (Meialeuca leucadendra L.)
• dll
HERBA PAHIT => UNSUR ANGIN
Hati merupakan organ yg pahit-alkali maka darah dan lymph yang melalui hati menjadi alkali. Hati berfungsi mencuci dan menjadikan darah sedikit beralkali. Ia bertindak dgn menghilangkan asid dan toksik larut lemak di dalam darah. Ia bertindak menjadikan toksin tersebut lebih larut air seterusnya dapat dikeluarkan melalui urin. Hati menetralkan racun dengan menjadikannya beralkali dan memusnahkannya melalui hempedu. Hempedu bertindak sebagai pengemulsi (bahan berminyak ditukarkan kepada bahan larut air). Darah di dalam tubuh yang sehat mempunyai pH 7.34. Seseorang yang sakit mempunyai darah yang agak berasid (asidosis). Darah yang berasid dapat merusakkan organ.
Herba pahit adalah herba yang melakukan
• Proses detoksifikasi (pembuangan racun) pada hati
• Digunakan untuk mencuci dan menguatkan hati, melindungi hati dari bahan kimia toksik, mengeluarkan toksik yg sedia ada di dalam sel hati
• Antibakteria, antivirus dan antifungi
• Organ yang berpengaruh : Usus Besar, Hati, Limpa.
• Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Mulut (hilang selera makan).
Contoh-contoh herba pahit ialah
• Pegagan (centella asiatica)
• Mambu
• Halban (vitex pubescen)
• Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.))
• Petai
• Jengkol
• Tongkat Ali (eurycima longifolia)
• dll
HERBA DINGIN (DIURETIK) => UNSUR AIR
• Herba dingin bersifat diuretik bertindak sebagai
• Anti hipertensi – untuk menurunkan tekanan darah tinggi
• Antipiretik – untuk membuang panas badan
• Antiinflamantori - untuk peradangan sendi dan gout.
• Dapat memecahkan batu karang
• Anti Kanker / ketumbuhan / tumor
• Organ yang berpengaruh : Ginjal
• Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Telinga
Contoh-contoh herba diuretik ialah:
• Pegagan (centella asiatica)
• Kumis Kucing (orthosiphon aristatus)
• Ilalang / Alang-alang (imperata cylindrica)
• Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.))
• Bambu
• Belimbing Sayur/Wuluh (Averhoa bilimbi.), Belimbing Manis (Averhoa carambola)
• Kopi
• dll.
HERBA KELAT => UNSUR TANAH
Herba ini bersifat sepat dan biasanya di gunakan untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Cocok untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Organ yang berpengaruh : Peredaran darah. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Tangan (urat biru)
Contoh-contoh herba kelat:
• Teh (Camellia sinensis)
• Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
• Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.)
• Kayu Secang (Caesalpia sappan L.)
• dll
PROSES KERJA HERBAL
Herba merupakan zat yang mengandung bahan nutrisi yang seimbang yang tersedia secara alamiah. Herba bersifat mengandung bahan antidot (anti racun) bagi tubuh. Herba kaya akan mineral terutama mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Herba bertindak sebagai katalis (yang mempercepat-kan reaksi) dalam kebanyakan kasus penyembuhan. Herba menyediakan satu medium membantu membina (generate) vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Bagaimana Proses Kerja Herba
• Herba - membantu mengaktifkan proses asimilasi dan metabolisma di dalam tubuh
• Seterusnya tubuh berupaya menggunakan vitamin yang hadir di dalam makanan
• Pengambilan herba akan menghasilkan dampak yang optimal sekiranya diambil bersama diet makanan alamiah yang sehat.
SINERGI HERBAL
Sinergi herba merupakan upaya menggabungkan dua atau lebih klasifikasi herba menjadi satu racikan herba. Tujuan sinergi herbal antara lain :
1. Melipat gandakan kerja herba dalam tubuh; herba dapat bertindak sampai 10 kali lebih baik apabila digunakan dalam kombinasi yang sesuai (sinergi). Bahkan herba darat (tumbuhan) dengan disinergikan dengan herbal laut akan memiliki kekuatan hingga 13 kali lipat.
2. Mempercepat penyembuhan.
3. Mengurangi kekerasan obat.
4. Menghilangkan efek samping.
Prinsip Herbalogi
Menggunakan bahan yang bersifat alami, tidak menggunakan bahan-bahan sintetis. Herba terbaik adalah herba yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun dan termasuk herba-herba yang tumbuh disekitar kita. Rasulullah pernah bersabda tidaklah suatu penyakit diturunkan melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya.
Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal dan memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi nya :
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An Nahl [16] : 11)
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS.’Abasa [80]:24)
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS.’Abasa [80]: 27 - 32)
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Al Baqarah [2]: 168-169)
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah [2] : 208)
Hadist
“Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu, berbekam, dan kay dengan api. Dan aku melarang umatku dari kay.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka (berobatlah kamu sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
Dari Jabir berkata, “Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apa bila obat yang dengan penyakitnya maka ia sembuh dengan izin Allah.” (H.R. Muslim)
Definisi Herba
Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.
Definisi Herbalis
Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (sklill) dalam bidang pengobatan (terapi) dengan menggunakan herba-herba alami.
Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.
Tahapan kerja herba, yaitu sebagai berikut :
1. Release (mengeluarkan):dalam proses ini segala racun/toksid dalam tubuh di keluarkan (detoksifikasi).
2. Relax (mengistirahatkan):peringkat ini tubuh diletakan dalam keadaan yang stabil dimana keadaan suhu, alkali (basa), dan acid (asam) berada dalam tahap yang paling baik,agar dapat membantu berfungsinya sistem imunitas.
3. Regeneration (menggantikan dengan yang baru): sel-sel yang mati/rusak di ganti dengan yang baru, dimana herba dengan antioksidannya dapat bertindak sebagai antiaging dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif.
4. Refunction (mengembalaikan fungsi): setelah proses di atas berjalan sempurna, maka organ – organ akan berfungsi normal kembali, sebagaimana Allah ciptakan.
Sifat Penggunaan Herba :
1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak.
3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari
4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.
Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah:
• Mind set kita terhadap herbal
• Stress
• Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB)
• Asupan air yang kurang
• Terlalu banyak ledir (mucusa)
• Keadaan tubuh terlalu asam/acid
• Tidak rutin mengkonsumsinya
• Dosis yang tidak mencukupi
HUKUM PENGOBATAN
1. Kaedah Pengimbangan, Misalnya : Panas / Kering diberi herba Sejuk / Basah.
2. Kaedah Persamaan. (tambahan herba diuretik) Contoh panas diberikan herba panas dan disinergi dengan herba diuretik seperti Pegagan-Kumis Kucing/Alang-alang.
Klasifikasi Herba Berdasarkan Teori Ibnu Sina
• Panas / Lembab (Pahit)
• Panas / Kering (Aromatik)
• Sejuk / Lembab (Manis)
• Sejuk / Kering (Kelat)
Dari keempat klasifikasi diatas, Ibnu Sina membagi sifat asal penyakit dan sifat asal herbal menjadi 4 bagian :
1. Panas - Kering : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat aromatik.
2. Dingin - Kering : untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat kelat.
3. Dingin - Basah : untuk penyakit-penyakit yang bersifat radang dan ginjal. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba yang bersifat dingin.
4. Panas - Basah : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan unsur angin seperti usus, hati, limpa dan lain-lain. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat pahit.
Proses penentuan sifat asal penyakit dan sifat asal herbal berdasarkan pada diagnosa pada pasien. Diagnosa yang dilakukan dengan mendengar denyut nadi dan melihat lidah pasien. Ada berbagai macam cara mendengar denyut nadi pasien, namun cara yang paling sederhana adalah dengan mendengar cepat atau lambatnya denyut nadi pasien.
Teknik Melakukan Diagnosa Pasien
• Duduk dengan tenang di hadapan pesakit
• Berhadapan
• Tangan kanan memegang tangan kanan (perabaan Nadi)
• Tentukan Nadi - Kuat / Lemah (Panas/Dingin)
• Analisis Lidah = Kering / Lembab
• Terapi Herba Guna Hukum Pengobatan.
Penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara diagonal dari sifat asal penyakit. Misalnya sifat panas-kering berlawanan dengan sifat basah-dingin, maka herbal yang digunakan untuk penyakit-penyakit yang berasal dari sifat panas-kering seharusnya berasal dari unsur basah-dingin. Kalaupun tidak ada maka kita bisa menggunakan kombinasi obat-obatan yang berasal dari unsur panas-basah dan kering dingin.
Namun apabila didapati pasien mengalami pembusukan dengan ciri ada timbul bau dan lendir yang keluar atau terjadi pula pembengkakan dari diagnosa awal maka penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara menyampng dari sifat asal penyakit.
HERBA PANAS (AROMATIK) => UNSUR API
Herba Aromatik/Panas (unsur api): Berhubungan dengan masalah angin, bahan penenang dan pemberi tenaga. Herba aromatik memiliki ciri memiliki minyak atsiri dan wangi-wangian yang khas. Organ yang berpengaruh : Jantung & Paru-paru. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat hidung.
Contoh herba aromatik:
• Kembang Lawang / Teja Lawang (ileum verum)
• Lada Hitam (Piperis nigri Fructus)
• Lada putih (Piperis albae Fructus)
• Kayu Manis (Cinnamomum burmani (nees) Bl.)
• Kayu Putih (Meialeuca leucadendra L.)
• dll
HERBA PAHIT => UNSUR ANGIN
Hati merupakan organ yg pahit-alkali maka darah dan lymph yang melalui hati menjadi alkali. Hati berfungsi mencuci dan menjadikan darah sedikit beralkali. Ia bertindak dgn menghilangkan asid dan toksik larut lemak di dalam darah. Ia bertindak menjadikan toksin tersebut lebih larut air seterusnya dapat dikeluarkan melalui urin. Hati menetralkan racun dengan menjadikannya beralkali dan memusnahkannya melalui hempedu. Hempedu bertindak sebagai pengemulsi (bahan berminyak ditukarkan kepada bahan larut air). Darah di dalam tubuh yang sehat mempunyai pH 7.34. Seseorang yang sakit mempunyai darah yang agak berasid (asidosis). Darah yang berasid dapat merusakkan organ.
Herba pahit adalah herba yang melakukan
• Proses detoksifikasi (pembuangan racun) pada hati
• Digunakan untuk mencuci dan menguatkan hati, melindungi hati dari bahan kimia toksik, mengeluarkan toksik yg sedia ada di dalam sel hati
• Antibakteria, antivirus dan antifungi
• Organ yang berpengaruh : Usus Besar, Hati, Limpa.
• Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Mulut (hilang selera makan).
Contoh-contoh herba pahit ialah
• Pegagan (centella asiatica)
• Mambu
• Halban (vitex pubescen)
• Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.))
• Petai
• Jengkol
• Tongkat Ali (eurycima longifolia)
• dll
HERBA DINGIN (DIURETIK) => UNSUR AIR
• Herba dingin bersifat diuretik bertindak sebagai
• Anti hipertensi – untuk menurunkan tekanan darah tinggi
• Antipiretik – untuk membuang panas badan
• Antiinflamantori - untuk peradangan sendi dan gout.
• Dapat memecahkan batu karang
• Anti Kanker / ketumbuhan / tumor
• Organ yang berpengaruh : Ginjal
• Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Telinga
Contoh-contoh herba diuretik ialah:
• Pegagan (centella asiatica)
• Kumis Kucing (orthosiphon aristatus)
• Ilalang / Alang-alang (imperata cylindrica)
• Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.))
• Bambu
• Belimbing Sayur/Wuluh (Averhoa bilimbi.), Belimbing Manis (Averhoa carambola)
• Kopi
• dll.
HERBA KELAT => UNSUR TANAH
Herba ini bersifat sepat dan biasanya di gunakan untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Cocok untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Organ yang berpengaruh : Peredaran darah. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Tangan (urat biru)
Contoh-contoh herba kelat:
• Teh (Camellia sinensis)
• Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
• Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.)
• Kayu Secang (Caesalpia sappan L.)
• dll
PROSES KERJA HERBAL
Herba merupakan zat yang mengandung bahan nutrisi yang seimbang yang tersedia secara alamiah. Herba bersifat mengandung bahan antidot (anti racun) bagi tubuh. Herba kaya akan mineral terutama mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Herba bertindak sebagai katalis (yang mempercepat-kan reaksi) dalam kebanyakan kasus penyembuhan. Herba menyediakan satu medium membantu membina (generate) vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
Bagaimana Proses Kerja Herba
• Herba - membantu mengaktifkan proses asimilasi dan metabolisma di dalam tubuh
• Seterusnya tubuh berupaya menggunakan vitamin yang hadir di dalam makanan
• Pengambilan herba akan menghasilkan dampak yang optimal sekiranya diambil bersama diet makanan alamiah yang sehat.
SINERGI HERBAL
Sinergi herba merupakan upaya menggabungkan dua atau lebih klasifikasi herba menjadi satu racikan herba. Tujuan sinergi herbal antara lain :
1. Melipat gandakan kerja herba dalam tubuh; herba dapat bertindak sampai 10 kali lebih baik apabila digunakan dalam kombinasi yang sesuai (sinergi). Bahkan herba darat (tumbuhan) dengan disinergikan dengan herbal laut akan memiliki kekuatan hingga 13 kali lipat.
2. Mempercepat penyembuhan.
3. Mengurangi kekerasan obat.
4. Menghilangkan efek samping.
0 komentar:
Posting Komentar