Kebudayaan Bugis-Makassar adalah kebudayaan dari suku-suku
Bugis-Makassar yang mendiami bagian terbesar dari jazirah selatan dari pulau
Sulawesi. Jazirah itu adalah provinsi Sulawesi selatan sendiri yang sekarang
terdiri dari 24 kabupaten. Mengenai asal mula suku Bugis, suku Bugis merupakan
suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu yang masuk ke Nusantara
setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan.
1.
religi
Religi
suku Bugis dan Makassar pada zaman pra islam adalah sure galigo, sebenarnya
keyakinan ini telah mengandung suatu kepercayaan pada satu dewa tunggal, biasa
disebut patoto e (dia yang menentukan nasib), dewata seuwae (tuhan tunggal),
turie a rana (kehendak yang tertinggi). Sisa kepercayaan ini masih tampak jelas
pada orang To latang dikabupaten Sidenreng Rappang dan orang Amma Towa di
Kajang kabupaten Bulukumba.
2.
kepercayaan
Sekitar
90% dari penduduk Sulawesi Selatan adalah pemeluk agama Islam, sedangkan hanya
10% memeluk agama Kristen Protestan atau Katolik. Umat Kristen atau Katolik
umumnya terdiri dari pendatang-pendatang orang Maluku, Minahasa, dan lain-lain
atau dari orang Toraja. Mereka ini tinggal di kota-kota terutama di Makassar.
Kegiatan-kegiatan
da'wah Islam dilakukan organisasi Islam yang amat aktif seperti Muhammadiyah,
Darudda'wah wal Irsjad, partai-partai politik islam dan Ikatan Mesjid dan
Mushalla dengan Pusat Islamnya di Makassar.
3.
Mata
Pencaharian
Masyarakat
Bugis dan Makassar pada umumnya adalah petani seperti penduduk dari daerah-daerah
lain di Indonesia. Mereka menanam padi bergiliran dengan palawija di sawah.
Teknik bercocok tanamnya juga seperti di tempat-tempat lain di Indonesia masih
berisfat tradiosonal berdasarkan cara-cara intensif dengan tenaga manusia. Di
berbagai tempat di pegunungan, di pedalaman dan tempat-tempat terpencil lainnya
di Sulawesi Selatan, banyak penduduk masih melakukan bercocok tanam dengan
teknik peladangan.
Adapun
mereka yang tinggal di desa-desa di daerah pantai, mencari ikan merupakan suatu
mata pencarian hidup yang amat penting.
4.
keseniaan
. Adapun kerajinan rumah-tangga yang
khas dari Sulawesi Selatan adalah tenunan sarung sutera dari Mandar dan Wajo
dan tenunan sarung Samarinda dari Bulukumba.
5.
bahasa
Bahasa
yang diucapkan oleh suku Bugis disebut bahas ugi sementara suku Makassar
disebut mangkasara. Adapun huruf yang dipakai dalam naskah Bugis maupun
Makassar yakni, aksara lontara yaitu sebuah system huruf yang asalnya dari
huruf sansekerta ( brahmi kuno dari India)
Mengenai
kesusteraan Bugis-Makassar sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Utamanya,
dalam naskah-naskah kesusteraan lontara.
0 komentar:
Posting Komentar